Monday, May 18, 2009
Dear World!
ugh kangen banget rasanya buat nulis apa yang ada di pikiran gw saat ini..oke, saat gw buka internet hari ini dan buka situs www.kompas.com ada suatu pemberitaan yang menggelitik untuk di baca...judul beritanya adalah HENDRAWAN AKAN MELATIH MALAYSIA
how..how..what!? kenapa bisa begini yaa..sang putra bangsa kenapa bisa jadi pindah ke lain hati gini..setelah gw baca artikel ini ternyata faktor utama yang menjadikan Hendrawan pindah ke lain hati ini adalah bahwa "dia harus mulai memikirkan keluarganya" hmm...kalo dipikir - pikir kenapa bisa begitu yaa? kita semua mengetahui bahwa kehidupan para atlit di indonesia tidak sama dengan kehidupan para atlit di luar negeri,bahwa kehidupan atlit tidak menjamin kehidupan pribadinya maksudnya penghasilan dari pekerjaannya melatih di pelatnas atau menjadi atlit nasionalpun tidak terlalu banyak membantu mencukupi kehidupan sehari -harinya..wah..sayang banget yaa..padahal potensi Indonesia di dalam perbulu-tangkisan ini lumayan maju banget..
yaa..sekarang kalo dah gini mau gimana lagi coba..apa ada lagi atlit - atlit yang berprestasi yang kelak bisa mengharumkan nama bangsa..apa yang pemerintah bisa tawarkan untuk para atlit dalam memacu prestasi mereka..apa hanya dengan menang di Olympiade dan mendapatkan Rp.1 M bisa menjamin kehiudpan mereka setelah mereka sudah menjadi pensiunan atlit..hump!! yaahh..gak usah jauh - jauh deh..kita bisa lihat dari beberapa veteran - veteran yang hidupnya kini jauh dari layak atau berada dalam kemiskinan, padahal beliau - beliau seharusnya mendapatkan semacam tunjangan kehidupan yg layak karena telah membantu negeri ini untuk merdeka..begitu pula dengan nasib para guru terutama guru honorer yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan, walaupun ada slogan "pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa pamrih" tapi yang bener aja..masa mereka hanya mau hidup dari buku - buku yang mereka bawa dan kapur - kapur tulis yang mereka torehkan di papan tulis.
yaa..Maksud dari slogan itu adalah mereka adalah orang yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan tanpa mengenal lelah dan penuh semangat dan memang tanpa mengharapkan apa - apa, tapi lantas bukannya malah membuat pemerintah menjadi kegirangan gitu dong..sehingga harus membuat anggaran yang kecil untuk para gaji guru..gini nih susahnya jadi orang Indonesia, hanya yang mempunyai kekuasaan yang akan menjadi perhatian masyarakat..dan pemerintah hanya mencari muka kepada rakyat agar mereka tetap setia..padahal mereka (pemerintah) menindas rakyat itu sendiri...
siapa lagi nih setelah Mia Audina, Hendrawan yang akan hijrah mencari nafkah dengan berlatih atau melatih di negara lain...oh ya, satu hal! ini bukan masalah nasionalisme..mereka mempunyai hak untuk itu..masalahnya adalah bagaimana pemerintah menghargai para putra - putri bangsa yang berjasa bagi Indonesia..semoga kehidupan perbulu tangkisan kita gak menjadi layu..semangat teruss buat para atlit Indonesia! (RAN)
..Life is Journey you should appreciate..
ugh kangen banget rasanya buat nulis apa yang ada di pikiran gw saat ini..oke, saat gw buka internet hari ini dan buka situs www.kompas.com ada suatu pemberitaan yang menggelitik untuk di baca...judul beritanya adalah HENDRAWAN AKAN MELATIH MALAYSIA
how..how..what!? kenapa bisa begini yaa..sang putra bangsa kenapa bisa jadi pindah ke lain hati gini..setelah gw baca artikel ini ternyata faktor utama yang menjadikan Hendrawan pindah ke lain hati ini adalah bahwa "dia harus mulai memikirkan keluarganya" hmm...kalo dipikir - pikir kenapa bisa begitu yaa? kita semua mengetahui bahwa kehidupan para atlit di indonesia tidak sama dengan kehidupan para atlit di luar negeri,bahwa kehidupan atlit tidak menjamin kehidupan pribadinya maksudnya penghasilan dari pekerjaannya melatih di pelatnas atau menjadi atlit nasionalpun tidak terlalu banyak membantu mencukupi kehidupan sehari -harinya..wah..sayang banget yaa..padahal potensi Indonesia di dalam perbulu-tangkisan ini lumayan maju banget..
yaa..sekarang kalo dah gini mau gimana lagi coba..apa ada lagi atlit - atlit yang berprestasi yang kelak bisa mengharumkan nama bangsa..apa yang pemerintah bisa tawarkan untuk para atlit dalam memacu prestasi mereka..apa hanya dengan menang di Olympiade dan mendapatkan Rp.1 M bisa menjamin kehiudpan mereka setelah mereka sudah menjadi pensiunan atlit..hump!! yaahh..gak usah jauh - jauh deh..kita bisa lihat dari beberapa veteran - veteran yang hidupnya kini jauh dari layak atau berada dalam kemiskinan, padahal beliau - beliau seharusnya mendapatkan semacam tunjangan kehidupan yg layak karena telah membantu negeri ini untuk merdeka..begitu pula dengan nasib para guru terutama guru honorer yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan, walaupun ada slogan "pahlawan tanpa tanda jasa, tanpa pamrih" tapi yang bener aja..masa mereka hanya mau hidup dari buku - buku yang mereka bawa dan kapur - kapur tulis yang mereka torehkan di papan tulis.
yaa..Maksud dari slogan itu adalah mereka adalah orang yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan tanpa mengenal lelah dan penuh semangat dan memang tanpa mengharapkan apa - apa, tapi lantas bukannya malah membuat pemerintah menjadi kegirangan gitu dong..sehingga harus membuat anggaran yang kecil untuk para gaji guru..gini nih susahnya jadi orang Indonesia, hanya yang mempunyai kekuasaan yang akan menjadi perhatian masyarakat..dan pemerintah hanya mencari muka kepada rakyat agar mereka tetap setia..padahal mereka (pemerintah) menindas rakyat itu sendiri...
siapa lagi nih setelah Mia Audina, Hendrawan yang akan hijrah mencari nafkah dengan berlatih atau melatih di negara lain...oh ya, satu hal! ini bukan masalah nasionalisme..mereka mempunyai hak untuk itu..masalahnya adalah bagaimana pemerintah menghargai para putra - putri bangsa yang berjasa bagi Indonesia..semoga kehidupan perbulu tangkisan kita gak menjadi layu..semangat teruss buat para atlit Indonesia! (RAN)
..Life is Journey you should appreciate..
0 comments:
Post a Comment